Perbedaan PLTS On Grid, Off Grid, dan Hybrid untuk Bisnis di Indonesia

Oleh
Pada26 Dec 2025
Perbedaan PLTS On Grid, Off Grid, dan Hybrid untuk Bisnis di Indonesia

Perbedaan PLTS On Grid, Off Grid, dan Hybrid untuk Bisnis di Indonesia

Biaya listrik merupakan salah satu komponen operasional terbesar bagi banyak bisnis di Indonesia. Seiring meningkatnya kebutuhan efisiensi dan stabilitas operasional, semakin banyak perusahaan mulai mempertimbangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau PLTS sebagai solusi jangka panjang. Namun, di tahap awal, banyak bisnis langsung dihadapkan pada pertanyaan mendasar: sistem panel surya mana yang paling tepat digunakan.

Pilihan sistem PLTS umumnya terbagi menjadi tiga, yaitu On Grid, Off Grid, dan Hybrid. Sayangnya, tidak sedikit bisnis yang memilih sistem hanya berdasarkan tren atau asumsi umum, tanpa memahami dampaknya terhadap biaya, keandalan listrik, dan risiko operasional. Kesalahan dalam memilih sistem dapat berujung pada investasi yang tidak efisien atau bahkan mengganggu aktivitas bisnis.

Artikel ini membahas perbedaan PLTS On Grid, Off Grid, dan Hybrid secara praktis dengan fokus pada kebutuhan bisnis di Indonesia. Pembahasan tidak hanya melihat perbedaan teknis, tetapi juga implikasinya terhadap biaya listrik, ketergantungan pada PLN, serta kesiapan operasional, sehingga membantu Anda menentukan sistem PLTS yang paling relevan untuk bisnis Anda.

Ringkasan Singkat Perbedaan PLTS On Grid, Off Grid, dan Hybrid

PLTS On Grid, Off Grid, dan Hybrid dibedakan berdasarkan koneksi ke jaringan listrik PLN, penggunaan baterai, serta tujuan penggunaannya dalam operasional bisnis. Memahami perbedaan ini penting karena setiap sistem memiliki implikasi langsung terhadap biaya listrik, tingkat keandalan pasokan energi, dan kompleksitas operasional.

  1. PLTS On Grid terhubung langsung ke jaringan listrik PLN dan tidak menggunakan baterai. Sistem ini dirancang untuk memaksimalkan penghematan biaya listrik dengan memanfaatkan energi surya pada jam operasional bisnis.
  2. PLTS Off Grid tidak terhubung ke PLN dan mengandalkan baterai sebagai sumber listrik utama. Sistem ini cocok untuk lokasi bisnis yang tidak memiliki akses jaringan listrik.
  3. PLTS Hybrid menggabungkan panel surya, jaringan PLN, dan baterai. Sistem ini berfungsi menjaga kontinuitas listrik ketika terjadi gangguan dari PLN atau saat kebutuhan listrik tidak dapat sepenuhnya dipenuhi oleh panel surya.

Untuk sebagian besar bisnis di Indonesia dengan pasokan PLN yang relatif stabil, sistem On Grid umumnya menjadi pilihan paling efisien dari sisi biaya dan pengelolaan. Sementara itu, sistem Off Grid dan Hybrid digunakan pada kondisi operasional tertentu yang membutuhkan tingkat kemandirian atau keandalan listrik yang lebih tinggi.

 

Parameter

PLTS On Grid

PLTS Off Grid

PLTS Hybrid

Koneksi PLN

Terhubung langsung ke jaringan PLN

Tidak terhubung ke PLN

Terhubung ke PLN dan sistem cadangan

Penggunaan Baterai

Tidak menggunakan baterai

Baterai sebagai sumber utama

Baterai sebagai cadangan

Biaya Investasi Awal (CAPEX)

Lebih rendah/Paling Ekonomis

Tinggi (kapasitas baterai besar)

Sedang hingga tinggi

Biaya Operasional (OPEX)

Relatif rendah dan stabil

Lebih tinggi (perawatan baterai)

Lebih tinggi dibanding On Grid

Risiko Mati Listrik

Masih ada saat PLN padam

Sangat rendah

Sangat rendah

Kesesuaian untuk Bisnis di Kota

Sangat sesuai

Kurang sesuai

Sesuai untuk kebutuhan khusus

Kesesuaian untuk Area Terpencil

Tidak sesuai

Sangat sesuai

Sesuai dengan perencanaan khusus

Tujuan Strategis Utama

Efisiensi Biaya Operasional

Kemandirian Energi Total

Keandalan & Kontinuitas Bisnis

Regulasi ESDM 2024

Terikat (Self-Consumption)

Tidak Terikat

Terikat (Sisi On-Grid)

Apa Itu PLTS On Grid

PLTS On Grid adalah sistem pembangkit listrik tenaga surya yang terhubung langsung dengan jaringan listrik PLN. Sistem ini paling umum digunakan oleh bisnis di area perkotaan karena fokus utamanya adalah mengurangi konsumsi listrik dari PLN dan menekan biaya operasional tanpa menambah kompleksitas sistem.

Cara Kerja PLTS On Grid

Pada sistem PLTS On Grid, panel surya menghasilkan listrik pada siang hari saat intensitas matahari optimal. Energi yang dihasilkan ini akan digunakan secara langsung untuk mendukung aktivitas operasional bisnis, seperti mesin produksi, sistem pendingin, atau peralatan kantor.

Apabila daya listrik dari panel surya tidak mencukupi, kebutuhan listrik akan otomatis dipenuhi dari jaringan PLN. Sistem ini tidak menggunakan baterai sebagai penyimpanan utama, sehingga aliran listrik tetap stabil tanpa memerlukan pengelolaan penyimpanan energi tambahan.

Kelebihan PLTS On Grid untuk Bisnis

PLTS On Grid menawarkan investasi awal yang relatif lebih rendah dibandingkan sistem lain karena tidak memerlukan baterai. Hal ini menjadikannya solusi yang efisien bagi bisnis yang ingin mulai memanfaatkan energi surya tanpa beban biaya yang terlalu besar.

Selain itu, sistem ini berfokus pada penghematan biaya listrik bulanan dengan memanfaatkan energi matahari pada jam operasional. Dari sisi operasional, PLTS On Grid memiliki sistem yang lebih sederhana dan mudah dirawat, sehingga cocok untuk pabrik, gedung perkantoran, dan gudang di area perkotaan dengan pasokan listrik PLN yang stabil.

Keterbatasan PLTS On Grid

Meskipun efisien dari sisi biaya, PLTS On Grid tidak dapat menyuplai listrik ketika terjadi pemadaman dari jaringan PLN. Sistem ini tetap bergantung pada stabilitas jaringan listrik utama, sehingga kurang ideal untuk bisnis yang membutuhkan pasokan listrik tanpa gangguan.

Apa Itu PLTS Off Grid

PLTS Off Grid adalah sistem pembangkit listrik tenaga surya yang beroperasi secara mandiri tanpa terhubung ke jaringan listrik PLN. Sistem ini dirancang untuk menyediakan pasokan listrik penuh dari energi surya, sehingga umumnya digunakan pada lokasi bisnis yang tidak memiliki akses ke jaringan listrik utama.

Cara Kerja PLTS Off Grid

Pada sistem PLTS Off Grid, panel surya menghasilkan listrik yang kemudian disimpan ke dalam baterai. Energi yang tersimpan di baterai inilah yang menjadi sumber listrik utama untuk mendukung operasional bisnis, baik pada siang maupun malam hari.

Karena tidak terhubung ke jaringan PLN, seluruh kebutuhan listrik sepenuhnya bergantung pada kapasitas panel surya dan baterai. Oleh karena itu, perencanaan kapasitas sistem menjadi sangat krusial untuk memastikan pasokan listrik tetap tersedia sesuai kebutuhan operasional.

Kelebihan PLTS Off Grid

Keunggulan utama PLTS Off Grid adalah kemandiriannya. Sistem ini memungkinkan bisnis beroperasi tanpa bergantung pada jaringan PLN, sehingga cocok untuk lokasi terpencil, area proyek sementara, atau site khusus yang tidak terjangkau jaringan listrik.

Dalam kondisi tertentu, sistem ini menjadi satu satunya solusi untuk menyediakan pasokan listrik yang stabil di lokasi dengan keterbatasan infrastruktur.

Keterbatasan PLTS Off Grid untuk Bisnis

Di sisi lain, PLTS Off Grid membutuhkan investasi awal yang lebih tinggi karena penggunaan baterai sebagai sumber listrik utama. Selain biaya pengadaan, baterai juga memerlukan perawatan serta penggantian secara berkala, yang dapat menambah biaya operasional jangka panjang.

Untuk bisnis yang berada di area dengan pasokan PLN yang stabil, sistem Off Grid umumnya kurang efisien dari sisi biaya dan pengelolaan. Dalam banyak kasus, kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dengan sistem lain yang lebih sederhana dan ekonomis.

Apa Itu PLTS Hybrid

PLTS Hybrid adalah sistem pembangkit listrik tenaga surya yang mengombinasikan panel surya, jaringan listrik PLN, dan baterai dalam satu sistem terintegrasi. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan keandalan pasokan listrik, khususnya bagi bisnis yang membutuhkan kontinuitas operasional dan tidak dapat menerima gangguan listrik.

Cara Kerja PLTS Hybrid

Pada sistem PLTS Hybrid, panel surya tetap menjadi sumber utama listrik di siang hari untuk mendukung operasional bisnis. Energi yang dihasilkan dapat digunakan secara langsung, sementara kelebihan daya disimpan ke dalam baterai.

Ketika produksi listrik dari panel surya tidak mencukupi atau terjadi gangguan dari jaringan PLN, sistem akan secara otomatis memanfaatkan energi dari baterai atau sumber listrik lain seperti genset. Dengan mekanisme ini, pasokan listrik tetap terjaga tanpa mengganggu aktivitas operasional.

Kelebihan PLTS Hybrid

Keunggulan utama PLTS Hybrid adalah kemampuannya menjaga kontinuitas listrik. Sistem ini mengurangi ketergantungan penuh pada PLN sekaligus meminimalkan penggunaan sumber energi cadangan yang mahal, seperti genset berbahan bakar solar.

Bagi bisnis dengan proses operasional yang sensitif terhadap gangguan listrik, seperti fasilitas produksi, cold storage, atau layanan berbasis sistem digital, PLTS Hybrid memberikan tingkat keandalan yang lebih tinggi dibandingkan sistem On Grid.

Keterbatasan PLTS Hybrid untuk Bisnis

Di balik keunggulannya, PLTS Hybrid memiliki investasi awal yang lebih tinggi dibandingkan sistem On Grid karena penggunaan baterai dan sistem kontrol yang lebih kompleks. Selain itu, pengelolaan dan perawatan sistem juga membutuhkan perencanaan yang lebih matang.

Oleh karena itu, PLTS Hybrid tidak selalu menjadi pilihan paling efisien untuk semua bisnis. Sistem ini umumnya digunakan pada kebutuhan operasional tertentu yang memang membutuhkan cadangan listrik tambahan dan tingkat keandalan yang lebih tinggi.

perbedaan plts on grid off grid dan hybrid

Sistem Mana yang Lebih Tepat untuk Bisnis Anda

Setiap bisnis memiliki kebutuhan operasional dan profil konsumsi listrik yang berbeda. Pemilihan sistem PLTS yang tepat sebaiknya tidak hanya didasarkan pada teknologi, tetapi juga pada tujuan utama bisnis, kondisi lokasi, dan tingkat ketergantungan terhadap pasokan listrik yang stabil.

  • Jika bisnis berada di area dengan pasokan PLN yang stabil dan tujuan utama adalah menekan biaya listrik, maka PLTS On Grid merupakan pilihan paling rasional. Sistem ini memungkinkan penghematan biaya energi tanpa menambah kompleksitas operasional dan investasi yang tidak perlu.
  • Jika lokasi operasional tidak terjangkau jaringan PLN, maka PLTS Off Grid menjadi solusi yang relevan. Sistem ini dirancang untuk menyediakan pasokan listrik secara mandiri dan mendukung operasional di area terpencil atau site khusus.

Dalam praktiknya, banyak bisnis tidak membutuhkan sistem dengan tingkat kemandirian penuh. Oleh karena itu, memahami kebutuhan aktual sebelum memilih sistem PLTS menjadi langkah penting untuk memastikan investasi yang efisien dan berkelanjutan.

Kesalahan Umum Bisnis Saat Memilih Sistem PLTS

Dalam proses adopsi PLTS, tidak sedikit bisnis yang mengambil keputusan terlalu cepat tanpa memahami implikasi jangka panjangnya. Beberapa kesalahan berikut sering terjadi dan dapat berdampak pada pemborosan biaya maupun gangguan operasional.

  • Tidak menghitung profil beban listrik secara menyeluruh
    Tanpa memahami pola konsumsi listrik harian, jam beban puncak, dan kebutuhan daya operasional, sistem PLTS yang dipasang berisiko tidak optimal. Hal ini dapat menyebabkan kapasitas sistem terlalu besar atau justru tidak mencukupi kebutuhan bisnis.
  • Mengambil keputusan tanpa studi kelayakan
    Keputusan pemasangan PLTS yang tidak didasarkan pada analisis teknis dan finansial dapat berujung pada penghematan yang tidak maksimal. Studi kelayakan membantu memastikan bahwa sistem yang dipilih sesuai dengan kebutuhan operasional, lokasi, dan target efisiensi biaya bisnis.

Pentingnya Analisis Kebutuhan Sebelum Memasang PLTS

Setiap bisnis memiliki pola konsumsi listrik yang berbeda, baik dari sisi jam operasional, beban puncak, maupun tingkat ketergantungan terhadap pasokan listrik yang stabil. Karena itu, pemilihan sistem PLTS tidak dapat disamaratakan dan perlu didasarkan pada kondisi nyata masing masing bisnis.

Pendekatan yang tepat adalah memilih sistem PLTS berbasis data, bukan asumsi. Analisis kebutuhan meliputi evaluasi konsumsi listrik historis, pola penggunaan energi sepanjang hari, serta potensi risiko operasional jika terjadi gangguan pasokan listrik. Dengan pemahaman ini, sistem PLTS dapat dirancang secara lebih tepat guna dan efisien.

Melalui analisis yang menyeluruh, bisnis dapat menghindari investasi yang tidak diperlukan sekaligus memastikan bahwa sistem PLTS yang dipasang benar benar mendukung efisiensi biaya dan kelangsungan operasional jangka panjang.

FAQ

  1. Apakah PLTS On Grid bisa menyala saat listrik PLN padam

PLTS On Grid umumnya tidak menyuplai listrik saat terjadi pemadaman PLN karena sistem ini mengikuti standar keamanan jaringan. Ketika PLN padam, sistem akan otomatis berhenti beroperasi untuk mencegah gangguan pada jaringan.

  1. Kenapa PLTS Off Grid lebih mahal

PLTS Off Grid membutuhkan baterai sebagai sumber listrik utama, sehingga biaya investasi awal menjadi lebih tinggi. Selain itu, baterai juga memerlukan perawatan dan penggantian berkala yang menambah biaya jangka panjang.

  1. Apakah bisnis kecil cocok menggunakan PLTS Off Grid

Pada umumnya, bisnis kecil di area dengan pasokan PLN stabil tidak memerlukan sistem Off Grid. Sistem ini lebih relevan untuk lokasi usaha yang tidak memiliki akses jaringan listrik.

  1. Apakah PLTS On Grid tetap menghemat saat cuaca mendung

PLTS On Grid tetap menghasilkan listrik meskipun cuaca mendung, meski tidak sebesar saat cuaca cerah. Penghematan biaya listrik tetap terjadi karena sebagian kebutuhan energi masih dipenuhi oleh panel surya.

  1. Kapan bisnis perlu mempertimbangkan sistem Hybrid

Sistem Hybrid perlu dipertimbangkan ketika bisnis tidak dapat menerima risiko gangguan listrik, seperti pada fasilitas produksi atau operasional yang berjalan terus menerus. Sistem ini memberikan cadangan daya tambahan tanpa sepenuhnya bergantung pada PLN.

Bagikan

Artikel Terkait

logo